DILEMATIK BELAJAR DI RUMAH

0 Comments

Kamis (20/8) Direktorat Pendidikan Daarut Tauhiid menyelenggarakan kegiatan Parenting Akbar lanjutan bersama Bunda Evie secara daring. Diadakannya kegiatan ini, dalam rangka upaya meningkatkan keilmuan dan keterampilan dalam mendampingi santri selama Belajar di Rumah (BdR).

Berdasarkan Keputusan Direktorat Pendidikan Daarut Tauhiid dan arahan Kiyai Pembina Abdullah Gymnastiar, kegiatan belajar dari rumah harus tetap diselenggarakan hingga Januari 2021. Hal ini akan menambah dilema bagi para orangtua yang menjadi pendamping belajar santri di rumah.

Tidak dapat kita pungkiri, bahwa BdR tidak bisa lepas dari penggunaan gawai pada anak-anak. Inilah pemicu yang menjadikan para orangtua dilema. Penggunaan gawai ini seperti mata pisau. Di satu sisi, jika digunakan secara baik akan membawa manfaat. Sebaliknya, jika disalahgunakan akan mendatangkan banyak kemudaratan.

“Sebagai orangtua, seharusnya jangan hanya sekadar melarang atau memarahi anak saja.  Karena jika dilihat dari perkembangannya, anak-anak kita memang termasuk generasi milenial dan generasi alfa. Generasi yang di mana kecanggihan teknologi sudah tidak bisa lagi dipisahkan dari mereka. Ayah dan Bunda harus mengubah mindset-nya terhadap hal ini.

Mindsetnya bukan lagi marah atau menyalahkan mereka. Tapi, kita harus menjadi solusi bagi mereka. Caranya, kenali kembali anak kita karena ‘Mumpung masih Belajar di rumah’. Sadarkan mereka akan tugas dan perannya. Bantu mereka untuk menemukan fokus hidupnya. Dan sudahkah kita menyampaikan manfaat serta dampak baik dan buruknya bagi mereka? Karena kita bukan satpol PP atau Polisi bagi mereka selama di rumah. Tugas kita adalah menemukan potensi lain yang dimiliki anak kita.”, jelas Ibu tiga orang anak ini dengan nada semangat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *