PENDAMPINGAN YANG TEPAT BAGI GENERASI Z & GENERASI ALFA
ADZKIA— Rabu, (25/8) GTK SMP Adzkia Islamic School berkesempatan menimba ilmu dan diskusi bersama Pakar Psikologi Pendidikan, Ibu Lilis Komariah, M.Psi. melalui Webinar Pelatihan Psikologi Pendidikan. Setelah mengikuti webinar tersebut, diharapkan para GTK dapat memberikan proses belajar dan mengajar, layanan konseling dan evaluasi yang berkualitas bagi peserta didik.
Saat ini, generasi Z dan generasi Alfa yang mendapatkan perhatian khalayak ramai. Generasi Z mengacu pada generasi yang lahir antara tahun 1996 hingga 2010, setelah generasi milenial. Generasi ini telah dibesarkan di era di mana internet mulai muncul dan berkembang. Sedangkan generasi Alfa mengacu pada anak-anak yang lahir setelah tahun 2010 hingga tahun 2025.
Anak-anak generasi Z hidup di tengah munculnya teknologi serta hidup di tengah-tengah kemajuan teknologi. Anak-anak generasi ini akan selalu menuntut pada penyempurnaan teknologi, penyempurnaan berbagai sistem sosial mulai dari pendidikan, kerja dan interaksi sosial. Tak seperti generasi Z yang lahir saat teknologi mulai muncul dan berkembang, anak-anak generasi Alfa bahkan sudah akrab dengan teknologi sejak sebelum dilahirkan.
Perkembangan teknologi juga sangat mempengaruhi karakteristik dan cara pandang siswa di sekolah. Oleh karena itu, siswa menjadi lebih kritis dan tak gampang menerima sembarang informasi. Penyesuaian diperlukan pada beberapa pelajaran tertentu yang sekarang sudah sangat terbantu dengan hadirnya teknologi,
Penggunaan internet juga tak boleh diabaikan dalam pengajaran terhadap siswa generasi Z dan Alfa. Pembelajaran bagi generasi Z dan Alfa akan lebih efektif apabila difokuskan pada kontekstualisasi teori, sehingga akan lebih mudah bagi siswa untuk menerapkan teori dalam mata pelajaran pada kehidupan sehari-hari. Kontekstualisasi juga mempermudah siswa untuk memahami materi-materi yang disajikan guru, karena siswa memiliki kesempatan untuk memproyeksikan teori dalam pelajaran. Peran guru di antara siswa generasi Z dan Alfa pun cukup menantang, karena guru mempengaruhi keberhasilan sebuah pendidikan serta menjadi contoh bagi anak didiknya. Guru dalam mengajar siswa generasi Z dan Alfa dituntut harus kreatif, mampu menerima perubahan, dan mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dengan cara memahami metode belajar dan cara berpikir siswa sehingga tercipta hubungan yang selaras antara guru dan murid. Tak hanya itu, guru pun juga diharuskan mampu membimbing siswa generasi Z dan Alfa agar tak hanya terampil dalam mata pelajaran, namun juga menuntun siswa agar memiliki keterampilan soft skill yang mumpuni pula. (Mega)