PESAN AA GYM DI PENUTUPAN MATABA 2020

0 Comments

Usai menunaikan shalat Jumat, Direktorat Pendidikan menggelar Kegiatan Akbar, Penutupan MATABA 2020. Disiarkan langsung oleh MQ TV, di Aula Daarul Hajj secara virtual. (17/6) Pada hari tersebut, seluruh santri baru mulai dari TK hingga SMA/K resmi dilantik oleh Pembina Yayasan, yaitu KH. Abdullah Gymnastiar.   

“Santri diharapkan menjadi orang yang luar biasa, di era pendidikan yang ‘luar biasa’ ini. Belajar di rumah ibarat sedang mengasah gergaji. Jadi, kalau pandemi ini sudah selesai dan sudah masuk sekolah. Mana gergaji yang paling tajam, itulah gergaji yang paling terpakai. Mengasah gergaji tidak bisa satu kali. Tidak bisa juga leha-leha. Kedisiplinan mengasah diri kita, insyaAllah selesai pandemi akan menjadi orang luar biasa.” ujar Aa Gym.

Selain itu, Aa mengingatkan kembali untuk mengasah karakter BAKU (Baik dan Kuat)

Berikut pondasi untuk menjadi orang yang memiliki karakter baik:

  • Asah keikhlasan

Orang ikhlas itu, tidak pernah menonjolkan diri. Seperti jantung yang berdetak tiap saat, berdegup tiap waktu. Melakukan yang terbaik dan berhenti mengharap balas budi dari orang lain. Tujuannya agar makin bahagia, mulia, dan dicintai Allah Swt.

  • Latih untuk jujur

Orang baik diawali dengan kejujuran. Gagal menjadi orang jujur, maka gagal menjadi orang baik. Hidup jujur akan membawa kepada kemuliaan hidup di dunia dan akhirat.

  • Tawadu/Rendah Hati

Jangan alergi kepada saran/kritik. Orang yang tawadu itu rindu pada nasihat, saran. Hal tersebut merupakan karunia.

Sedangkan untuk memiliki karakter kuat, harus mengasah ketiga karakter berikut:

  • Berani

Berani mengambil memilih sikap dengan apa yang Allah Swt. sukai dan ridhoi walaupun penuh risiko.

  • Disiplin

Kesuksesan adalah milik orang disiplin. Disiplin adalah kemampuan melakukan apa yang harus kita lakukan.

  • Tangguh

Ujian, kesulitan, kepahitan merupakan bagian yang harus disyukuri dan dinikmati. Karena merupakan jalan untuk menaikan derajat.

Diharapkan seluruh karakter BAKU ini, bisa diterapkan orangtua di rumah. Karena syariatnya, santri melihat keteladanan orangtua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *