PERTEMUAN ORANGTUA SANTRI SMP ADZKIA DI ERA TATANAN BARU
Mencanangkan program Belajar Dari Rumah (BDR) selama masa pandemic Covid-19 tak lantas membuat manajemen SMP Adzkia dan jajarannya berhenti berupaya memberikan pelayanan terbaiknya. Meski hanya tatap muka daring melalui aplikasi Zoom, manajemen serta jajaran staff SMP Adzkia tetap berkomitmen dan bersemangat untuk dapat menyampaikan program kegiatan yang akan dijalankan dalam satu tahun ajaran 2020-2021
Dilaksanakan Sabtu (11/6), kegiatan ini diikuti seluruh santri baru mau pun santri lama beserta orangtuanya. Mereka mendapat arahan langsung dari Pembina Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, yaitu KH. Abdullah Gymnastiar. Beliau berpesan “Takdir Allah Swt. wabah covid belum melandai, bahkan makin bertambah. Ini artinya, bahwa ujian ini masih harus sangat diwaspadai. Kita, harus mengutamakan keselamatan jiwa sebagai mana ajaran Islam. Menjauhkan dari musibah lebih diutamakan daripada mendatangkan manfaat. Begitu pula arahan Kemendikbud, bahwa tahun ajaran ini masih dilaksanakan secara daring. Hal ini adalah takdir yang harus disikapi secara bijak bagi setiap orang tua. InsyaAlloh akan menjadi ladang amal untuk lebih dekat dengan anak-anak, jika dijalani dengan kebersihan hati.”, tutur Aa Gym dalam voice note.
Tak lupa juga Aa mengarahkan kepada seluruh civitas agar tetap berpegang pada 4 protokol dalam menghadapi masa pandemi ini. Di antaranya yaitu: protokol kesehatan, protokol doa, protokol istighfar, dan protokol sedekah.
Kegiatan ini tentunya dilaksanakan sejalan dengan 5 tujuan utama pendidikan di Pesantren Daarut Tauhiid, di antaranya Salimul Aqidah (Akidah yang selamat), Shohihul Ibadah (Ibadah baik dan benar), Matinul Khuluq (Akhlak dan Karakter Baku), Tahfidzul Quran (Hafalan Alquran) dan Quwatul Aqli (Prestasi Akademik dan Non Akademik).
Demi mencapai tujuan tersebut, Ustaz Edi Abu Marwa selaku Kiyai Sila juga memberikan penguatan kepada santri dan orang tua santri bahwa harus dapat bersinergi dengan baik dengan mematuhi aturan Allah Swt., Rasulullah, dan tentunya aturan sekolah. Beliau juga mencontohkan, saat menjadi santri dulu orang tuanya selalu berusaha menyambung silaturahim yang baik dengan para ustaz/ah di pesantren. Salah satu caranya mengantarkan santri, berusaha hadir dengan segenap kekuatan hati dan kemampuan yang ada di setiap kegiatan pesantren. “Itu harapan saya kepada orang tua santri saat ini, dapat mencontoh kebiasaan orang tua zaman dulu. Dengan cara seperti itu dapat mengundang keberkahan santri saat belajar dan di kehidupan santri seterusnya.